Kamis, 02 Juli 2015

SHALAWAT

Saudara pembaca yang dikasihi Tuhan, pastilah anda sudah familiar dengan istilah shalawat. Setiap habis shalat dan mengaji, wajib hukumnya baca shalawat (atau shalawat nabi), yang intinya memohon agar Tuhan menyelamatkan nabi dan sanak keluarganya dari ancaman neraka.

Doa shalawat ini, diminta secara pribadi oleh nabi Muhammad kepada kaum Muslimin dan Muslimat, agar Muhammad beroleh keselamatan dengan janji apabila Muhammad menjadi wasilah (masuk surga), maka ia akan memberikan “pertolongan” bagi umat yang mendoakan dia (HR Muslim)

Membingungkan juga dengan apa yang dimaksud “pertolongan” Muhammad, bagaimana mungkin Muhamaad dapat memberi pertolongan kepada umatnya? Dia sendiri adalah orang pertama, diantara para pengikutnya, yang harus melewati As-Shirat (jembatan) yang menghubungkan neraka dan surga (Hadist Shahih Bukhari Vol.1, Buku 12, No.770 https://sacred-texts.com/isl/bukhari/bh1/bh1_772.htm )

Muhammad menyampaikan bahwa “As-Shirat itu tajamnya seperti sebilah pedang atau setipis rambut …” (HR Muslim). Para ulama menambah penjelasan terhadap As-Shirat ini dengan pengertian “setipis rambut dibelah tujuh”. Maaf saudara, lalat saja pun pasti tergelincir melewati “titian rambut dibelah tujuh” ini, apalagi anda!!

Barangkali, karena kekhawatiran atas ketidakpastiannya beroleh keselamatan atau kehidupan kekal, Muhammad memerintahkan umat untuk ber-shalawat bagi dia. Di dalam HR Muslim sebagaimana diriwayatkan Ibnu Umar, Rasulullah SAW berkata,”Apabila kalian mendengarkan adzan ucapkanlah apa yang diucapkan muazin (orang yang adzan) dan bershalawatlah kepadaku…”

Saudara Pembaca yang dikasihi TUHAN, dalam konteks ini, jelas sekali bahwa Muhammad memerintahkan umatnya men-shalawat-kan dia supaya selamat atau beroleh surga. Apakah Saudara Pembaca pernah bertanya dalam batin, bukankah Pemimpin yang harus mendoakan umatnya, bukan sebaliknya? Lalu siapa yang akan mendoakan Anda, agar Tuhan menyelamatkan Anda dari ancaman neraka?

Nabi Muhammad sadar betul, bahwa dia-pun tak luput dari kemestian mendatangi neraka. Hal ini jelas sekali disampaikan dalam
QS (19) Maryam 71
“dan tidak seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.”

Munculnya ayat Qs (33) AL-Ahzab 56 tentang shalawat tidak lepas dari kekhawatiran akan ketidakpastian Muhammad masuk surga. Kalau Muhammad, rasulullah, yang Anda sanjung saja tidak ada jaminan masuk surge, bagaimana dengan Anda?

Saudara kekasih Tuhan, sementara itu, kepastian beroleh keselamatan atau kehidupan surga, tak dapat Anda peroleh karena perbuatan baik atau amal Anda. Hal ini ditegaskan dalam Hadist Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah RA: No.1609;

Hadist riwayat Abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Setiap orang di antara kalian tidak bakal terselamatkan oleh amalnya. Seseorang bertanya: Apakah engkau juga tidak, wahai Rasulullah?Rasulullah saw, bersabda: Aku juga tidak… Tetapi, berusahalah benar.”

Muhammad bergelar SAW, artinya salalahu alaihi wassalam, pembawa shalawat, artinya peminta keselamatan. Nabi Muhammad baru sekedar peminta keselamatan, bukan penjamin keselamatan! Saudara harus datang ke Pribadi yang pasti menjamin keselamatan Anda, karena kalau tidak Anda lakukan, maka Anda tidak bisa terlepas dari ancaman neraka jahanam selamanya!

 Saudara, setiap Anda shalat pasti Anda akan melafazkan “ihdinash shiraathal mustaqim” yang berarti tunjukilah kami jalan yang lurus. Pernahkah Anda bertanya siapa “jalan yang lurus itu”? Mari perhatikan surah Al-Quran berikut ini,
 Qs (43) Az-Zukhruf 61
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutlah Aku. Inilah jalan yang lurus.”

Jelas dalam catatan Qs (43) Az-Zukhruh 61,”Jalan yang lurus” itu adalah Almasih Isa AS (Injil : Yesus Kristus). Itu sebabnya Beliau memiliki gelar AS (Alaihisalam), artinya penjamin keselamatan. Isa adalah panggilan, yang artinya At-Tauhid yang berarti satu-satunya. Almasih artinya adalah Pribadi yang diurapi TUHAN. Hal ini berarti Yesus Kristus/Almasih Isa AS adalah Satu-satunya Penjamin Keselamatan

Yesus Kristus/Almasih Isa AS (Isa AS) tidak memaksa umat-Nya untuk men-shalawat-kan Beliau. Tidak perlu DIA di-shalawat-kan, karena Yesus Kristus/Isa AS adalah Pribadi Az-Zukhruf, yakni Satu-satunya Pemberi Jaminan Keselamatan. Sebaliknya, Beliau berdoa syafaat, kebalikan dari shalawat, yaitu berdoa untuk setiap manusia yang percaya kepada-Nya, agar beroleh kepastian keselamatan atau kehidupan kekal di surga,

Yohanes 17 :20
“Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka”

Yesus Kristus/Isa AS bersabda, bahwa Dia-lah “Jalan” itu (sejalan dengan pernyataan shiraathal mustaqiim, bukan?)

Yohanes 14:6
“Akulah Jalan, kebenaran, dan hidup…”

Yesus Kristus/Almasih Isa AS adalah jalan, kebenaran dan hidup, dan lebih dari itu, Beliau adalah terkemuka di dunia dan akhirat,

Qs(3) Al-‘Imraan 45
“(ingatlah), ketika Malaikat berkata:”Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Almasih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat …”

Saudara tahu apa yang dimaksud bahwa Yesus Kristus/Isa AS adalah “terkemuka di dunia dan akhirat”? itu maksudnya, Yesus Kristus/Isa AS adalah Penguasa di dunia maupun di akhirat, tidak ada pribadi lain yang pernah ada di muka bumi ini yang memiliki kedudukan rohani seperti ini!

Selain itu, Saudara, Yesus Kristus/Isa AS adalah Hakim Yang Adil, yang akan menghakimi Saudara kelak, hal ini dipertegas melalui hadist rasulullah dalam,

Hadist Shahih Muslim 127
“Demi Tuhan yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya telah dekat masanya Isa anak Maryam turun di tengah kamu. Dia akan menjadi hakim yang adil…”

Saudara kekasih TUHAN, Yesus Kristus/Isa AS adalah Ruh yang Maha Tinggi Sendiri, yang datang dengan memakai rahim Maryam (sebagai tanda kekuasaan TUHAN), untuk menyelamatkan Saudara;

Qs (21) Al-Anbiya 91
“Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya Ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan TUHAN) yang besar bagi semesta alam.”

Saudara, semakin jelaslah kenapa Yesus Kristus/Isa AS tidak memerlukan shalawat tetapi justru ber-syafaat buat anda. Marilah kita simak kembali, dari kedudukan rohani-Nya :
ü Yesus Kristus/Isa AS adalah shiraathal mustaqiim atau jalan yang lurus {Qs (43) Az-Zukhruf 61}
ü Yesus Kristus/Isa AS adalah jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:^)
ü Yesus Kristus/Isa AS adalah terkemuka di dunia dan di akhirat {Qs(3) AL-‘Imraan 45}
ü Yesus Kristus/Isa AS akan turun sebagai hakim yang adil atas manusia (Hadist Shahih Muslim 127); dan
ü Yesus Kristus/Isa AS adalah Ruh Yang Maha Tinggi {Qs (21) Al-Anbiya 91}

Dari fakta-fakta di atas, dengan memanfaatkan akal sehat, Saudara dapat melihat bahwa Yesus Kristus (YESUS) adalah Ruh Yang Maha Tinggi yang adalah Jalan Yang Lurus, Kebenaran, hidup, Terkemuka Dunia Akhirat, dan DIA yang akan datang sebagai Hakim untuk menghakimi Saudara! Dengan kedudukan rohani itu, Yesus Kristus/Isa AS punya otoritas untuk memberikan kehidupan yang kekal buat Anda! Tak perlu DIA “merengek” didoakan atau di-shalawat-kan supaya selamat, karena YESUS adalah Ruh Yang Maha Tinggi dan JALAN BAGI KESELAMATAN MANUSIA!

Terimalah YESUS sebagai Raja (Al-Malik) dan Juruselamat Anda, maka Anda akan beroleh kehidupan yang kekal di Firdaus. Sebagaimana seorang penjahat, yang disalibkan bersama-Nya beroleh Firdaus melalui pengakuannya terhadap YESUS,

39Seorang dari penjahat yang digantung itu menghujat Dia, katanya :”Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
40Tetapi yang seorang menegor dia, katanya:”Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada TUHAN, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.
42Lalu ia berkata:”Yesus, ingatlah akan aku, saat Engkau datang sebagai raja.”
43Kata Yesus kepadanya:”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan AKu di dalam Firdaus.”

Peristiwa di atas di catat dalam rekaman Injil Lukas 23:39-43. Peristiwa dalam Injil ini harus Anda imani, karena mengimani Injil merupakan salah satu Rukun Iman!

Ssaudara kekasih TUHAN, salah seorang penjahat yang disalib bersama YESUS beroleh ganjaran Firdaus oleh YESUS. Si penjahat tidak tercatat hidup sebagai orang saleh, tidak pula tercatat sebagai umat beragama Kristen yang taat, tetapi hanya dengan satu pengakuan tulus darihati sudah cukup memberikan dia Firdaus:”…Yesus, ingatlah akan aku, saat Engkau datang sebagai Raja.” Pengakuan ini beroleh kepastian:”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau aka nada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”

YESUS tidak pernah membawa agama apapun ke bumi ini, namun dengan sangat jelas, DIA membawa berita yang kudus (Injil) dan tak terbinasakan tentang keselamatan yang kekal itu (Markus 16:8b).

YESUS adalah TUHAN bagi semua orang! Setiap orang dari bangsa dan agama manapun, yang menerima YESUS dan yang mengamalkan kebenaran, berkenan kepada-Nya. Hal ini dengan tegas dicatat dalam Kisah Rasul 10:34-36.

[34] Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:”Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Tuhan tidak membedakan orang.
[35] Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.
[36] Itulah Firman yang Ia suruh sampaikan…, yaitu Firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.

YESUS tidak membeda-bedakan atau mendiskriminasikan Anda, sebagaimaan DIA tidak membedakan penjahat yang menerima-nya itu. Separah apapun kejahatan dan pemberontakan Anda, YESUS mau dan mampu mengampuni Anda, karena DIA Maha Pengampun!

Pengakuan penjahat tadi meupakan shalawat atas pribadinya sendiri. Maka, mengingat akhir zaman yang semakin mendekat, segeralah mencontoh sikap penjahat tersebut, yang sudah ber-shalawat untuk dirinya sendiri, sudah waktunya Anda-pun ber-shalawat untuk diri Anda sendiri. Saudara lakukanlah pengakuan ini, dengan kesadaran sendiri, hati yang tulus, dan tanpa paksaan, dan dengan ucapan yang tegas :

“Yesus, ingatlah akan aku, saat Engkau datang sebagai Raja”

Saudara yang dikasihi TUHAN, bagi Anda yang sudah mengucapkan pengakuan di atas, Penulis ucapkan : Selamat memasuki Kerajaan Sorga!


Bila perlu, bacalah risalah ini berulang-ulang, untuk memberikan pengertian yang lebih mendalam bagi Anda dan kehidupan Anda! Kiranya Kasih YESUS dan penyertaan-Nya senantiasa menaungi Anda sekarang sampai selama-lamanya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar