Minggu, 19 Juli 2015

MENAMBAH PENGENALAN AKAN TUHAN YESUS

Pendahuluan
Banyak orang Kristen yang mengaku bahwa ia bertuhan yesus Kristus. Tetapi ia tidak dapat menjelaskan mengapa Yesus disebut Tuhan. Mengapa? Karena ia dilahirkan ditengah-tengah orang Kristen, maka ia menjadi Kristen. Karena agama Kristen bertuhan kepada yesus, maka iapun bertuhan kepada Yesus. Senadainya nama Tuhan agama KRisten “Mr. X”, maka iapun akan bertuhan kepada “Mr.X”.
Seorang penatua pernah mengeluhkan penyesalannya, karena ia tidak mampu menjelaskan siapa Tuhan Yesus kepada satu keluarga non-Kristen yang mendatanginya untuk meminta penjelasan tentang Tuhan Yesus, karena mereka ingin menjadi pengikut Tuhan Yesus.
Banyal orang KRisten yang tidak dapat mempertanggungjawabkan imannya, sehingga ketika ada seseorang menuduhunya bertuhan kepada manusia, ia tidak dapat memberikan sanggahan atas tuduhan itu?
Penulis pernah mengajak seseorang (Kristen) bersama-sama berdoa kepada Tuhan Yesus. Sebelum saya memulai doa tersebut, orang itu protes dan berkata :”Bukankah kita harus berdoa kepada Debata Jahowa? Tuhan Yesus kan hanya anakNya. Tuhan Yesus hanya perantara (parhitean) kepada Debata.”
Banyak orang Kristen beranggapan bahwa Tuhan beranak dan berbapa. Ada yang beranggapan Allah sebagai bapa dan Tuhan Yesus adalah anaknya Allah. Ada yang beranggapan Debata Jahowa adalah “ama ni” Tuhan Yesus. Ada yang beranggapan Tuhan Yesus ekedar “parhitean” (perantara) kepada Bapa yang bernama Allah (Debata Jahowa). Tuhan berbapa dan beranak tercermin dari doa-doa yang sering diucapkan orang Kristen. Simaklah contoh doa dibawah ini :
“Tuhan Allah yang bertahta di sorga, ..dst…. Doa ini kami sampaikan melalui anakMu TUhan Yesus, Juruselamat kami, amin”
Penulis pernah juga mengajak seorang jemaat dari suku simalungun untuk berdoa kepada Tuhan Yesus. Ketika saya berdoa kepada Tuhan Yesus, orang itu juga protes dan berkata :”Bukankah lebih baik kita berdoa kepada Naibata? Naibata adalah bapanya Tuhan Yesus. Tentu bapanya lebih hebat dari anaknya.”
Penulis juga pernah menemui seorang Kristen yang kalau berdoa harus berkonsentrasi membayangkan wajah Tuhan Yesus sama seperti wajah “Tuhan Yesus” yang ditemukan di kalender-kalender dan buku-buku rohani Kristen. Orang in membuat Tuhannya dalam wujud manusia berjenggot. Padahal membuat Tuhan berwujud manusia adalah pelanggaran akan hukum Taurat.
Kasus-kasus diataslah yang mendorong penulis untuk membuat buku kecil ini, dengan tujuan agar orang-orang yang mengaku dirinya Kristen semakin mengenal Tuhan Yesus. Ingat ! Pengenalan akan Tuhan Yesus adalah lebih berharga daripada korban persembahan (Hosea 6:6). Perlu dicatat bahwa uraian dalam buu ini tidak mungkin menggambarkan Tuhan Yesus dengan sempurna, sebab manusia tidak mungkin menggambarkan keberadaan TUHAN dengan sempurna. Tulisan ini hanya membantu anda untuk semakin mengenal Tuhan Yesus.
Sebelum anda melanjutkannya, mari kita bersama-sama berdoa : Tuhan Yesus, saya ingin semakin mengenal Engkau. Oleh karena itu, berikanlah kepadaku roh hikmat dan roh pengertian yang dari sorga, juga roh pengenalan akan Tuhan, supaya saya dapat mengenal Engkau dengan benar dan dapat memberitakan kepada banyak orang. Amin.

Sang Pencipta Semesta Alam
Banyak orang menyangkali adanya SangPenciptaSemestaAlam. Bahkan orang-orang Kristen pun masih banyak yang meragukan keberadaan SangPenciptaSemestaAlam. Mereka mau percaya jika mata mereka dapat melihat langsung sosok SangPenciptaSemestaAlam. Dengan perkataan lain, melihat duu baru percaya!
Bagi orang yang jujur, tidak harus melihat baru percaya. Bukankah semua orang percaya bahwa ada angin sekalipun tidak pernah melihat angin? Jadi, tidak harus melihat baru percaya. Oleh karena itu, percayalah bahwa ada suatu pribadi yang menciptakan alam semesta ini sekalipun anda belum pernah melihatNya.
Siapakah nama SangpenciptaSemestaAlam itu? Manusia tidak mungkin mengetahui namaNya, kecuali SangpenciptaSemestaAlam itu berkenan memperkenalkan namaNya, Manusia hanya mereka-reka namaNya, ada suku yang menyebutnya Debata, ada suku yang menyebutnya Puangmatua, ada suku yang menyebutnya Tete Manis, dan banyak lagi nama yang dibuat manusia bagi SangpenciptaSemestaAlam. Tetapi nama yang sebenarnya hanya diketahui SangpenciptaSemestaAlam itu sendiri. Agar tidak memihak kepada salahs atu suku itu, maka nama SangpenciptaSemestaAlam itu untuk sementara kita sebut dengan nama TUHAN.
Alkitab menggambarkan pribadi TUHAN itu antara lain sebagai berikut :
TUHAN pencipta semesta alam adalah ROH (2 Kor 3:17-18). Artinya, TUHAN tidak berjenggot dan tidak ada wujudnya.
TUHAN itu dipanggil Bapa seperti tertulis dalam 2 Kor 6:18. Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anakKu perempuan, demikianlah firman Tuhan yang MahaKuasa (2 Kor 6:18)
TUHAN adalah mahakuasa seperti tertulis dalam kitab Kejadian 17:1 : Ketika Abram berumur semobilan puluh sembilan tahun maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya :” Akulah Tuhan Yang MahaKuasa, hiduplah dihadapanKu dengan tidak bercela (Kejadian 17:!)
Oleh karena TUHAN MahaKuasa, maka Ia dapat melakukan segala perkara dan dengan demikian :
  1. TUHAN dapat hadir di berbagai tempat dalam waktu yang sama. Dia dapat hadir di Sorga dan di bumi dalam waktu yang bersamaan. Dia dapat hadir di Kota Tarutung dan di Kota Medan dalam waktu yang sama.
  2. Tuhan dapat membuat seorang anak dara mengandung sekalipun anak darai itu belum pernah melakukan hubungan suami istri.
  3. TUHAN dapat datang ke bumi mengambil rupa sebagai manusia, mengambil rupa seperti tiang awan, mengambil rupa seperti merpati, mengambil rupa sebagai api, dan sebagainya. TUHAN dapat melakukan apa saja sesuai denan kehendakNya.
Alkitab juga mencatat : TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. (Nah 1:3)
Artinya, demi KeadilanNya, TUHAN harus menghukum manusia berdosa. Hal ini dapat diterima akal, sebab manusia yang berdosa pun menuntut adanya keadilan di dunia ini. Jika manusia berdosa menuntut harus ada keadilan, maka TUHAN yang maha kudus pasti sangat menuntut adanya keadilan! Jadi, demi kemaha-adilan TUHAN, penghakiman harus ada dan penghakiman itu akan diadakan TUHAN pada akhir zaman. Jadi, penghakiman akhir itu bukan suatu dongeng. Penghakiman itu pasti ada!
Selanjutnya Alkitab mencatat : TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia … … … … … … … seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan DIA (Maz 103:8-13). Oleh karena itulah Ia mau menemui manusia untuk menyampaikan pengampunan bagi manusia.
Kesimpulannya : TUHAN adalah maha kuasa dan maha adil dan maha pengasih.


Manusia
Pada mulanya, manusia bersekutu dengan TUHAN. Manusia diciptakan TUHAN memiliki kehendak bebas.TUHAN memberi manusia kebebasan untuk mengambil keputusan. Adanya kehendak bebas inilah yang membuat manusia lebih luhur dari hewan, karena hewan tidak memiliki kehendak bebas. Di taman Eden, Adam dan Hawa diperhadapkan pada dua pilihan, yaitu menaati TUHAN atau menaati iblis. Adam dan hawa jatuh ke dalam dosa dan berakibatnya adalah :
a. TUHAN menghalau manusia dari hadapanNya (Kej 3:24), sehingga manusia terpisah dari TUHAN (Yes 59:1-2). Hal ini dilakukanNya karena TUHAN maha kudus. Yang Maha Kudus tidak berkenan bersekutu dengan orang berdosa.

b. TUHAN menghukum manusia dengan hukuman maut (Roma 6:23). Hal ini dilakukan TUHAN karena kemaha-adilanNya.
c. Semua orang telah berbuat dosa (Roma 3:23). Daud berkata “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” (Maz 51:7).
Manusia berdosa ingin kembali bersekutu dengan TUHAN. Manusia membuat berbagai usaha agar dapat kembali bersekutu dengan TUHAN. Usaha-usaha yang dilakukan manusia antara lain : beragama, berbuat baik, beramal, beribadah dan hidup saleh. Usaha ini ibarat membuat suatu tangga ke sorga agar manusia dapat menemui TUHAN.
Tetapi semua usahanya itu sia-sia, karena kesempurnaan manusia tidak akan pernah memenuhi kesempurnaan TUHAN.
Alkitab mencatat tentang seorang pemuda kaya yang bertemu dengan TUhan yesus (Mat 19:16-22). Pemuda itu berkata kepada Yesus :”Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus :”Jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah TUHAN.: Kata pemuda itu kepadaNya :”Perintah yang mana?” Kata Yesus :”Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Kata pemuda itu kepadaNya:”Semuanya itu telah kuturuti, apalagi yang masih kurang?” Kata Yesus kepadanya :”Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari danikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. Sekalipun pemuda itu sudah menuruti semua perintah hukum Taurat, dia belum memenuhi kesempurnaan yang diminta Tuhan Yesus. Artinya, seorang manusia tetap tidak selamat sekalipun telah melakukan hukum Taurat dengan sempurna!
Seandainya anda seorang yang telah berhasil menuruti seluruh hukum Taurat, seorang yang sangat saleh, seorang yang sangat baik, seorang yang paling rajin beribadah dan seorang dermawan, hal itu tidak menjamin anda dapat bertemu dengan TUHAN, karena kesempurnaan anda itu belum memenuhi kesempurnaan TUHAN. Tidak seorangpun manusia dapat mencapai standar kesempurnaan TUHAN!
Satu-satunya jalan agar manusia dapat bersekutu dengan TUHAN, adalah : jikalau TUHAN sendiri yang berinisiatif menemui dan mengampuni manusia. TUHAN maha pengasih dan maha penyayang, Ia tidak menginginkan kebinasaan manusia, Ia berkenan mengampuni manusia. Oleh karena itu, Ia rela datang menemui manusia untuk menyampaikan pengampunan itu kepada manusia. Dengan cara demikianlah manusia dapat beroleh keselamatan.
Hal ini telah dinubuatkan dalam Alkitab : Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita (Yesaya 33:2) ……. BUkan seorang duta atau utusan melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasihNya dan belas kasihanNya (Yesaya 63:9).

Tuhan Menjadi Manusia
Karena TUHAN maha pengasih, maka DIA rela mengampuni manusia. Tetapi, jika TUHAN membebaskan manusia berdosa, maka DIA tidak adil, sebab manusia seharusnya dihukum karena dosanya. Untuk mempertahankan kasih dan keadilannya, maka TUHAN menggantikan manusia untuk memikul hukuman yang seharusnya ditanggung manusia. Mengapa harus TUHAN yang menggantikan manusia untuk memikul hukuman itu? Karena DIAlah satu-satunya pribadi yang memenuhi syarat menggantikan manusia memikul hukuman itu! Alasannya adalah :
a. Pribadi yang menggantikan manusia harus mampu memikul  hukuman semua manusia. Oleh karena itu, pribadi pengganti harus maha perkasa.
b. Pribadi yang menggantikan manusia harus dapat memikul hukuman manusia yang hidup pada setiap zaman. Oleh karena itu, pribadi penggantii harus hidup kekal.
c. Pribadi yang menggantikan manusia harus tidak berdosa, sebab seorang yang berdosa tidak layak menggantikan orang berdosa.

Butir 3 di atas dapat dijelaskan dengan ilustrasi berikut : Di suatu pengadilan duduk seorang suami beserta istrinya menunggu vonis dari hakim, karena mereka bersama-sama membunuh seseorang. Hakim menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara kepada sang istri. Mendengar hukuman itu, sang suami meminta kepada hakim:”Pak Hakim, bebaskanlah istriku. Aku rela masuk penjara menggantikan istriku.” Hakim itu menjawabnya :”Oh, saya bukan orang bodoh! Tanpa menggantikan istrimu pun, kamu juga harus masuk penjara karena kalian sekongkol membunuh orang.” Arti ilustrasi ini adalah : Seorang terhukum tidak layak menggantikan orang terhukum.
Siapakah pribadi yang memenuhi ketiga syarat di atas? Hanya TUHAN yang dapat memenuhinya, karena DIAlah yang maha kuasa, hidup kekal dan tidak berdosa.
Mengingat yang terhukum adalah manusia, maka pengganti manusia juga harus manusia. Jika seorang manusia dijatuhi hukuman gantung, maka yang dihukum gantung adalah manusia. Orang itu tidak dapat diganti dengan boneka.. Seekor anjing tidak dapat dimasukkan ke penjara untuk menggantikan seseorang yang dijatuhi hukuman penjara. Oleh karena itu, jika TUHAN mau menggantikan manusia memikul hukuman yang seharusnya dipikul manusia, maka TUHAN harus menjadi manusia. Itulah sebabnya TUHAN harus menjadi manusia! Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di dantara kita (Yohanes 1:14)
Agar TUHAN benar-benar manusia maka IA harus dilahirkan oleh seorang manusia. TUHAN memilih rahim anak dara Maria sebagai sarana untuk melaksanakan rancanganNya itu (Lukas 1:26-38). Sebelum TUHAN menjadi benih manusia di rahim Maria, IA menyuruh malaikat Gabriel menemui Maria untuk menyampaikan rancanganNya itu. Malaikat Gabriel berkata kepada Maria:”Salam, hai engkau yang dikarunia TUHAN. Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” Maria bertanya kepada Gabriel :”Hal itu tidak mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab Gabriel kepadanya :”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa TUHAN yang maha perkasa akan melaksanakan hal itu dalam dirimu; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu adalah kudus ……….”
Setelah genap bulannya, Maria melahirkan seorang anak laki-laki, maka genaplah nubuatan : TUHAN menjadi manusia! Peristiwa ini telah terjadi kurang lebih 2000 tahun yang lalu. Ketika TUHAN menjadi manusia, IA dinamai Yesus, sesuai dengan pesan malaikat Gabriel. Jadi, nama Yesus bukan nama yang diberikan manusia bagi TUHAN, tetap nama yang sudah disandang TUHAN sebelum IA datang menjadi manusia. Oleh karena itu, orang Kristen hendaknya bersaksi :”Nama SangpenciptaSemestaAlam adalah Yesus. DIA pernah datang ke dunia mengambil rupa manusia untuk menyampaikan pengampunan bagi manusia dan untuk mengambil alih hukuman yang seharusnya ditanggung manusia. Bukan manusia bernama Yesus yang menjadi Tuhanku, tetapi Tuhanku bernama Yesus yang pernah menjadi manusia!”
Mungkinkah TUHAN datang ke dunia mengambil rupa manusia?
Jawabannya :”Mungkin. Karena TUHAN adalah mahakuasa, ia dapat melakukan segala perkara!”
Ketika TUHAN YESUS menjadi manusia, IA disebut Anak Manusia. Yesus Anak Manusia tidak berdosa karena :
  1. IA lahir bukan dari hasil  perkawinan Maria dengan Yusuf sehingga IA tidak mewarisi dosa turunan.
  2. Roh Kudus turun atas Maria sebelum ia mengandung Yesus Anak manusia itu; sehingga status Maria di hadapan TUHAN adalah Kudus.
  3. Kuasa TUHAN menaungi Maria, sehingga benih roh di dalam rahim Maria berasal dari TUHAN.
Mungkin ada orang yang bertanya :”Bagaimana mungkin Maria dapat mengandung tanpa hubungan suami-istri?” Jawabannya adalah :”Tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. TUHAN maha perkasa, IA dapat menlakukan segala perkara!”
Lamanya TUHAN Yesus menjadi manusia adalah kira-kira 33 tahun. Dalam kurun waktu 33 tahun itu, Yesus adalah TUHAN dan manusia. Ketika IA makan, haus, lapar, berdoa, bergumul dan berteriak kesakitan, itu semuanya pertanda bahwa IA adalah manusia. Ketika IA mengampuni dosa, mengussir setan, berjalan di atas air, bangkit dari kubur, naik ke Sorga, itu semuanya pertanda bahwa IA adalah TUHAN. Oleh karena itu, rekaman Injil pada masa Tuhan Yesus menjadi manusia, harus kita pandang dari dua sisi, ada kalanya kita melihatnya dari sisi Yesus sebagai TUHAN dan adakalanya kita melihat dari sisi Yesus sebagai Anak manusia.
Setelah Yesus Anak manusia genap berumur 33 tahun, IA mengambil alih hukuman yang seharusnya ditanggung manusia. IA ditangkap, disiksa, dihina, dan akhirnya mati disalibkan. Semuanya itu terjadi dalam rangka mengambil alih hukuman yang seharusnya ditanggung manusia.

Tiga hari setelah IA dikuburkan, IA bangkit dari kubur untuk menunjukkan bahwa IA adalah benar-benar TUHAN. Ia bangkit dari kubur dalam rupa manusia lengkap dengan bekas-bekas luka akibat penyiksaan yang dialamiNya, agar murid-murid benar-benar percaya bahwa Ia telah bangkit. Murid-murid akan sulit mempercayai kebangkitanNya jika IA bangkit tanpa rupa Anak Manusia. Bahkan IA harus berulang-ulang menampakkan diri kepada murid-muridNya agar murid-murid itu benar-benar percaya bahwa DIA telah bangkit.
Setelah empatpuluh hari sejak kebangkitanNya, Tuhan Yesus naik ke sorga. Ketika Tuhan Yesus naik ke sorga, Ia masih memakai rupa manusia, agar murid-muridNya percaya bahwa pribadi yang naik ke sorga itu adalah Anak Manusia, guru merekat itu. Dengan demikian murid-murid benar-benar percaya bahwa Yesus Anak Manusia dalah TUHAN dan sudah naik ke Sorga. Jika IA naik ke Sorga tanpa rupa manusia maka murid-murid akan sulit mempercayai kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga dan mereka tidak dapat bersaksi kepada orang banyak bahwa Tuhan Yesus telah naik ke Sorga. Setelah rupa Anak Manusia TUHAN menjadi manusia dan berakhirlah misi TUHAN menjadi manusia. Kita sekarang hidup dalam masa di mana Tuhan Yesus adalah Roh. Kita sekarang hidup dalam masa di mana Tuhan Yesus datang sebagai manusia. Kita sekarang hidup bukan dalam masa di mana murid-murid itu masih hidup. Tuhan Yesus sejak awal (Alfa) adalah Roh, dan sekarang juga adalah Roh, dan sampai selama-lamanya (Omega) adalah Roh. Tuhan Yesus yang kita sembah sekarang tidak berjenggot!
Gambar Tuhan Yesus yang dipajangkan di rumah orang-orang Kristen atau di gereja-gereja bukan gambar TUHAN, tetapi itu adalah gambaran rupa manusia yang dipakai TUHAN ketika berada di dunia ini. Kira-kira seperti itulah daging yang dipakai Tuhan Yesus ketika Ia datang menjadi manusia. Ingat, TUHAN kita adalah Roh. Pemahaman ini sangat penting untuk menepis tuduhan orang lain yang menyatakan bahwa orang Kristen bertuhan kepada manusia bernama Yesus. TUhan orang Kristen adalah Roh, namaNya adalah Yesus, IA tidak berwujud manusia, tetapi IA pernah mengambil rupa manusia!

Barang siapa yang membuat TUHAN menyerupai sesuatu yang ada di bumi maupun yang ada di langit adalah pelanggaran akan hukum Taurat (Ulangan 5:8). Membuat TUHAN berwujud manusia adalah pelanggaran akan hukum Taurat! Sungguh menyedihkan, akhir-akhir ini semakin banyak orang Kristen yang memajang gambar Yesus Anak Manusia di gerejanya. Bahkan banyak orang Kristen yang enggan membuang kalender bergambar Yesus Anak Manusia ke sampah.

Ilustrasi Tentang Kasih dan Keadilan Tuhan.
Ilustrasi tentang kasih dan keadilan TUHAN dapat digambarkan seperti cerita di bawah ini :
Ada seorang Ayah yang baik, ia membuat peraturan bagi anak-anaknya demikian : Barang siapa mencuri, ia akan dipukul dengan alu sebanyak 20 kali. Suatu waktu, salah seorang anaknya mencuri. Demi keadilan, maka anak itu harus dihukum. Jika hukuman itu dilaksanakan, anak itu akan mati. Karena si Ayah adalah seorang yang maha pengasih, ia tidak merelakan anaknya mati, ia menginginkan anaknya hidup. Tetapi, jika si Anak dibebaskan dari hukuman, si Ayah tidak adil. Jika si Anak dihukum, si Ayah tidak memiliki kasih. Agar kasih dan keadilan berjalan serentak, maka si Ayah memanggil seorang pembantunya untuk melaksanakan hukuman bagi anak itu. Tetapi, sebelum alu menerpa tubuh si Anak, si Ayah berlari membungkuk memeluk anaknya serta membelakangi pembantunya, sehingga si Ayahlah yang terpukul dengan alu itu. Sekarang si Anak bebas dari hukuman, karena hukuman yang seharusnya ditanggung anak itu telah diambil alih ayahnya. Si Ayah telah menyatakan kasih dan keadilannya.
TUHAN maha pengasih, maka ia mau mengampuni orang berdosa. TUHAN maha adil, maka IA harus melaksanakan hukuman bagi orang berdosa. Untuk menyatakan kasih dan keadilannya, IA menyediakan pengampunan bagi manusia dan rela menjadi manusia mengambil alih hukuman yang seharusnya ditanggung oleh manusia.

Keselamatan Manusia
Manusia tidak dapat selamat karena ketaatannya kepada agama yang dianutnya. Manusia tidak dapat selamat karena perbuatan baiknya, atau karena hidup saleh, atau karena banyak beramal. Keselamatan manusia ada hanya di dalam Tuhan Yesus.

Dan keselamatan tidak ada di dalam siapaun juga selain di dalam DIA, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (Kis 4:12)
Kalau begitu, bagaimana caranya supaya manusia selamat? Caranya adaah percaya kepada Tuhan Yesus. Banyak ayat-ayat dalam Alkitab yang menyatakan hal itu, antara lain :
Yesus berfirman :”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya.” (Yohanes 11:25-26).

Kutipan ayat di atas menjanjikan bahwa seorang berdosa akan menerima pengampunan dosa dan hidup yang kekal dari Tuhan Yesus jika ia percaya kepadaNya. Dalam hal ini, arti percaya yang sesungguhnya adalah :
  • Dia percaya bahwa TUHAN pencipta alam semesta benar-benar ada. TUHAN itu maha kuasa, maha adil dan maha pengasih.
  • Dia mengaku bahwa dirinya seorang manusia yang berdosa dan mau bertobat meninggalkan dosa-dosa itu.
  • Karena TUHAN maha adil, maka dia percaya akan adanya hari  penghakiman TUHAN dan pada hari penghakiman itu dia akan menerima hukuman kebinasaan kekal (dia percaya bahwa neraka itu benar-benar ada).
  • Dia percaya bahwa dia tidak dapat selamat dari penghukuman itu karena kebaikannya sendiri.
  • Dia percaya bahwa karena anugerah TUHAN sajalah dia beroleh keselamatan.
  • Dia percaya bahwa TUHAN berkenan mengampuni manusia berdosa karena IA maha pengasih.
  • Dia percaya bahwa TUHAN telah pernah menjadi anak manusia dan berdiam di bumi, untuk menyampaikan pengampunan kepada manusia.
  • Dia percaya bahwa TUHAN telah pernah menjadi anak manusia, malaikat sorga memberitahukan namaNya adalah Yesus. Jadi nama pribadi TUHAN pencipta langit dan bumi yang benar adalah Yesus.
  • Dia percaya bahwa TUHAN yang bernama Yesus yang datang ke bumi mengambil rupa manusia, bukan “seorang manusia bernama Yesus” yang diangkat menjadi TUHAN.
  • Dia telah datang kepada Tuhan Yesus untuk mengaku dosa-dosanya dan percaya telah beroleh pengampunan dari Tuhan Yesus.
  • Dia percaya bahwa TUHAN maha adil, maka IA tetap menjalankan hukuman baginya. Tetapi hukuman itu telah diambil alih oleh Tuhan Yesus ketika IA mati disalibkan.
  • Karena hukuman yang seharusnya ia tanggung telah diambil oleh Tuhan Yesus, maka dia percaya tidak dihukum lagi.
  • Karena tidak dihukum lagi, dia percaya beroleh hidup kekal bersama TUHAN Yesus. 
  • Sebagai orang yang telah menerima keselamatan dari Tuhan Yesus, ia hidup dalam bimbingan Tuhan Yesus sampai akhir hayatnya.
Kepercayaan kepada Tuhan Yesus karena ia beragama Kristen atau karena ikut-ikutan orang tua, itu tidak menyelamatkan. Tetapi percaya kepada Tuhan Yesus karena mempercayai semua hal di atas, itulah percaya yang memberi keselamatan dan hidup yang kekal.

Ke-esa-an Tuhan Yesus
Mari kita simak beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan keesaan Tuhan Yesus.
Yesus berfirman : “Aku dan Bapa adalah satu”. (Yohanes 10:30). … … …. “Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diriKu sendiri, tetapi Bpa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaanNya. Percayalah kepadaku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri (Yohanes 14:10-11)
Ayat di atas menyatakan bahwa Bapa dan Anak adalah satu, tidak dapat dipisahkan dan tidak dapat dibedakan.
Sering keesaan TUHAN diilustrasikan seperti segitiga sama sisi, namun ilustrasi ini tidak memenuhi pernyataan Tuhan yesus pada Yohanes 14:10-11, karena ilustrasi ini mengambarkan Anak dan Bapa menyatu tetapi terpisah. 
Ilustrasi yang lebih memenuhi pernyataan Tuhan Yesus pada Yohanes 14:10-11 adalah seperti gambar lingkaran dimana Bapa, Anak dan Roh Kudus berada dalam lingkaran tersebut yang disebut Yesus.
Jadi Yesus, bukan hanya nama Anak, tetapi juga nama Bapa dan Roh Kudus. Jika seseorang berseru kepada Tuhan Yesus, maka ia telah berseru kepada Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Banyak orang beranggapan bahwa Yesus hanya nama Anak Manusia yang berupa daging itu.

Apakah benar Bapa bernama Yesus?

Ketika Tuhan Yesus Anak Manusia berdoa untuk murid-muridnya (Yohanes 17), Ia berdoa demikian :”Dan Aku tidak lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepadaMu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam namaMu, yaitu namaMu yang telah Engkau berikan kepadaKu; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci. (Yohanes 17:11-12)

Kata-kata yang dicetak dengan huruf tebal menyatakan bahwa nama BAPA telah diberikan kepada ANAK, Artinya, nama yang disandang ANAK adalah nama BAPA. Jika nama ANAK adalah Yesus, maka nama BAPA juga adalah Yesus. Lagipula, BAPA dan ANAK adalah satu, jika nama ANAK adalah Yesus, maka nama BAPA adalah Yesus. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi logika dibawah ini :

Jika A=B dan A=Y, maka B=Y

Apakah benar Roh Kudus bernama Yesus juga?
Alkitab mencatat seperti di bawah ini :
tetai Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan di utus oleh Bapa dalam Namaku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yohanes 14:26). Lihat juga Kisah Rasul 16:6-7 dan Filipi 1:19.
Jadi Roh Kudus di utus dalam nama yesus!

Dengan menyebut nama Tuhan Yesus, maka nama itu sekaligus sudah menyatakan nama BAPA dan ANAK dan ROH KUDUS.

Perintah Tuhan Yesus kepada murid-muridNya sebelum IA naik ke sorga (sering disebut Amanat Agung) adalah sebagai berikut :

karen itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (Matius 28 : 19)
Setelah Tuhan Yesus naik ke Sorga, Petrus murid Tuhan yesus, melaksanakan perintah itu dengan membaptis dalam nama Yesus Kristus seperti dituliskan dalam Kis 2 : 37-38.
KEtika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain :” Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?” Jawab Petrus kepada mereka :”Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Baptisan yang dilakukan Petrus hanya dalam nama yesus! Petrus berani melakukan demikian, sebab Yesus adalah nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Seandainya ada pendeta saat ini yang membabtis dalam nama Yesus saja, maka banyak gereja akan protes. Mengapa Petrus murid Tuhan Yesus tidak diprotes? Bukankah Petrus juga membaptis hanya dalam nama yesus?

Kekekalan Tuhan Yesus
Banyak orang Kristen beranggapan, bahwa Tuhan Yesus hanya sekedar anak SangPenciptaSemestaAlam, sekedar Juruselamat, tau hanya seorang penghubung yang menghubungkan manusia dengan Bapa SangPenciptaSemestaAlam. Banyak juga orang Kristen yang beranggapan, bahwa Tuhan Yesus adalah seorang manusia berjenggot seperti yang digambarkan di kalender-kalender Kristen. Bahkan penulis pernah bertemu dengan seorang jemaat yang tidak setuju, jika Tuhan Yesus disebut SangPenciptaSemestaAlam atau Alfa-Omega. Padahal, Tuhan Yesus adalah SangpenciptaSemestaAlam atau Alfa-Omega.

Benarkah Tuhan Yesus pencipta adalah SangpenciptaSemestaAlam atau Alfa-Omega?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, marilah kita simak ayat-ayat Alkitab di bawah ini:
karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang keliatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (Kolose 1:16-17)

Ayat di atas menyatakan bahwa segala sesuatu (dunia dan segala isinya) diciptakan oleh TUhan Yesus. Jika kita beranggapan bahwa Tuhan Yesus adalah “daging berjenggot” tu. Tetapi, jika Tuhan Yesus adalah Roh yang pernah mengambil rupa daging manusia, maka ayat itu benar. 

Tuhan Yesus berkata kepada orang Israel :”Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya:”Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” (Yohanes 8:56-58).

Ayat di atas menyatakan bahwa Tuhan Yesus sudah ada sebelum Abraham ada. Jika kita beranggapan bahwa Tuhan Yesus adalah “daging berjenggot”, maka ayat di atas tidak benar, sebab Abraham lebih dahulu ada dari “daging berjenggot” itu. Tetapi,jika Tuhan yesus adalah Rooh yang pernah mengambil rupa daging manusia, maka ayat itu benar. 
Ketika Tuhan Yesus datang menemui Yohanes untuk meminta dibaptis, Yohanes berkata kepada murid-muridnya : “Dialah yang kumaksud ketika kukatakan : Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” (Yohanes 1:30)

Ayat di atas menyatakan bahwa Tuhan Yesus sudah ada sebelum Yohanes ada. Jika kita beranggapan bahwa Tuhan Yesus adalah “daging berjenggot”, maka ayat di atas tidak benar, sebab Yohanes lebih dahulu ada dari “daging berjenggot” tiu. Tetapi, jika Tuhan Yesus adalah Roh yang pernah mengambil tupa daging manusia, maka ayat itu benar. 

Selanjutnya Alkitab mencatat :
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir,” …. …. …. “Aku, Yesus, teah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya itu kepadamu bagi jemaat-jemaat, Akku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang.”(Wahyu 22:13-16)
Artinya, Alfa dan Omega = Yesus !

Penutup 
Manusia tidak mungkin menggambarkan keberadaan TUHAN SangpenciptaSemestaAlam dengan sempurna. Jika seseorang dapat menggambarkan keberadaan TUHAN yang sesungguhnya, maka ia sudah lebih hebat dari TUHAN itu sendiri. manusia adalah makhluk ciptaan TUHAN, tidak mungkin manusia lebih hebat dari penciptanya. Meskipun demikian, pengenalan manusia akan TUHAN harus semakin bertambah-tambah. TUHAN lebih menyenangi pengenalan akan DIA daripada korban bakaran (Hosea 6:6). TUHAN senang kalau umatNya beribadah kepadaNya, tetapi Dia lebih senang jika pengenalan umatNya akan DIA bertambah-tambah.

Rasul Pauus menuliskan dalam surat-suratnya sebagai berikut :
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus. TUhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku  memperoleh Kristus. …….. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. (Filipi 3:7,8,10)

Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. BagiNya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya (2 petrus 3:18)

Oleh karena kita sudah mengenal bahwa nama Yesus adalah nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus (nama Trinitas), maka marilah kita biasakan berdoa dengan memanggil nama Tuhan Yesus dengan tidak lagi membayangkanNya seperti seorang manusia berjenggot. Berikanlah penghargaan tertinggi kepada Tuhan yesus sebagai SangpenciptaSemestaAlam dalam doa-doamu. Biasakanlah berdoa sebagai berikut :

Tuhan Yesus, Tuhan SangpenciptaSemestaAlam, Tuhan yang roh adanya, Tuhan yang pernah datang ke dunia sebagai manusia, untuk menyelamatkan aku dari kebinasaan …dst….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar